FAJAR.CO.ID, TORAJA UTARA -- Mutasi ratusan Kepala Sekolah (Kasek) dan guru menuai kritikan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Toraja Utara.
Pasalnya, dalam mutasi besar-besaran yang dilakukan Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, itu beberapa kasek berprestasi didepak menjadi guru biasa. Seperti yang dialami kepala SDN 4 Kesu, Samuel.
Samuel sendiri sudah mengabdi sebagai Kasek di SDN 4 Kesu kurang lebih tiga tahun. Selama pengabdiannya, dia berhasil menyulap sekolah yang dulunya kumuh beralaskan tanah menjadi cantik dan bersih.
"Sekolah sudah akreditasi A plus. Sertifikat itu dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM)," katanya, Kamis, 10 Februari 2022.
Samuel tak bisa menyembunyikan kesedihan saat meninggalkan sekolah yang dia cintai itu. Namun, tak ingin melihat anak didiknya ikut sedih, Samuel membuat video parodi saat meninggalkan sekolah.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, Semuel terlihat memikul sebuah boks komputer, galon mini dan jerigen. Menyusul seorang guru yang mengangkat pisang dengan raut wajah sedih. Berjalan hendak keluar dari lokasi sekolah.
"Anak-anak nangis, setelah mengetahui kami tak lagi tugas di sini. Jadi dibuat seperti itu untuk hibur mereka," ujarnya, sambil tertawa lepas.
Semuel dimutasi menjadi guru biasa di SDN 2 Sopai. Selain Semuel, lima guru di sekolah tersebut juga dimutasi. Dari isu beredar, mutasi kasek dan guru ini merupakan korban politik pasca Pilkada 2020 lalu.
Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama mengutarakan, mutasi kasek dan guru ada unsur like and dislike dari Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang. Tak hanya itu, mutasi tersebut juga tak sesuai regulasi yang tertuang di Permendikbud Ristek No 40 tahun 2021.