"Mereka sudah mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Bisa sekolahkan anaknya dari upah UMR yang kami berikan. Dengan adanya kisruh seperti ini, mereka khawatir PTPN akan tutup, kami juga tidak bisa tahan mereka karena punya hak," bebernya. (Rachmat Ariadi/Fajar)