FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Dampak kelangkaan minyak goreng tak hanya dirasakan masyarakat di perkotaan. Bahkan di pelosok Pangkep, tepatnya di Kampung Samaelo, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene. Warga juga merakan mahal dan langkanya minyak goreng.
Masalah tersebut terungkap saat Anggota DPRD Sulsel, Ni’matullah, melakukan reses dan temu konstituen, Senin (7/2/2022). “Bukan hanya mahal, tapi juga sudah jarang ditemukan,” keluh warga, Hasiah.
Padahal, menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, pemerintah sudah menetapkan bahwa harga jual minyak goreng ini Rp14.000 per liter sejak pertengan Januari. Untuk itu, ia berjanji akan menyampaikan keluhan warga kepada yang berwenang.
“Nanti saya sampaikan bahwa ternyata kebijakan harga Rp14.000 tersebut bukan bohong, tapi belum jalan dengan baik,” ujarnya.
Ni’matullah menegaskan, inilah gunanya ia hadir di tengah-tengah masyarakat. Jadi, bisa mendengar langsung masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, ada bahan yang bisa disampaikan kepada pemerintah sebagai eksekutor.
“Kalau kami di DPRD itu tidak bisa melaksanakan, tidak bisa mengeksekusi. Karena tugas kami adalah rapat, bicara. Tugas kami untuk mengkomunikasikan aspirasi rakyat,” tegasnya.
Ni’matullah juga berterima kasih atas kepercayaan rakyat pada dirinya sehingga bisa menjadi wakil rakyat. Bisa duduk di DPRD Sulsel sebagai anggota dewan yang terhormat.
“Saya tentu sangat bangga bisa menjadi wakil bapak/ibu, sehingga karenanya saya tentu berterima kasih dan saya datang ini dalam rangka tugas sekaligus bersilaturahmi,” kuncinya.(ikbal/fajar)