TBC Sebabkan Kematian Tiap 11 Jam, Ini Instruksi Kemenkes

  • Bagikan
Ilustrasi TBC

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan pemberian TPT pada kontak serumah dan ODHIV bagi organisasi profesi, yaitu IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia). Kegiatan juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan di seluruh provinsi di Indonesia dan mitra - mitra program TBC dan HIV lainnya.
Lokakarya ini menghadirkan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, PhD,

Wakil Menteri Kesehatan RI untuk memberikan sambutan pembukaan. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pemberian TPT merupakan salah satu upaya penting dalam eliminasi TBC tahun 2030.

”Untuk mengatasi rendahnya cakupan TPT saya mengharapkan dukungan dan peran serta semua pihak, termasuk segenap anggota organisasi profesi kesehatan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya TPT kepada segenap anggota organisasi profesi masing-masing dan kepada seluruh masyarakat,” ujar dr. Dante dalam sambutannya.

Hal ini turut didukung oleh dr. Jhon Sugiharto, MPH, Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia. Dirinya mengatakan bahwa pemberian TPT bagi populasi berisiko dapat mendukung dalam penurunan insiden kasus TBC.

” Capaian TPT 2021 masih jauh di bawah target. Padahal penggunaan TPT dapat berkontribusi dalam upaya eliminasi TBC di negara dengan beban TBC tinggi, seperti Indonesia. Yayasan KNCV Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan memberikan perbantuan teknis dalam mendukung perluasan implementasi TPT di 34 provinsi melalui proyek IMPAAC4TB dengan dukungan dana Unitaid,” ujar dr. Jhon dalam sambutannya.

  • Bagikan