FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Wacana Metaverse menguat di masyarakat dalam setahun terakhir. Metaverse diprediksi akan menjadi “playground” baru dalam beberapa tahun ke depan. Gartner Inc. bahkan memprediksi di tahun 2025 nanti, 25 persen masyarakat akan menghabiskan setidaknya satu jam sehari untuk belajar, bekerja, berbelanja, dan hiburan dalam Metaverse.
Hal ini akan berdampak besar bagi bisnis dan perusahaan karena akan mengubah business model dari Digital Business menjadi Metaverse.
Kerjasama strategic yang dibangun Kalla Group dengan Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, dan WIR Group membicarakan Topik Pembahasan dengan tema "Metaverse East Indonesian Cities. What is Metaverse? And How East Indonesia Cities Can Lead and Benefit from IT?", didiskusikan dalam Webinar Aktif Bersama Maju Bersama 70 Tahun Kalla Group Sesi Kedua, Selasa (15/2/2022).
Lantas, apa itu Metaverse? Dan bagaimana impact serta peluang bagi masyarakat Indonesia Tengah dan Timur ke depan?
Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group, Achmad Sugiarto menyampaikan Mapping The Metaverse, MEI (Meta East Indonesian) Project, hingga 5 hal penting dalam memasuki dunia Metaverse.
"Metaverse tinggal menunggu waktu saja, 5 - 10 tahun kedepan akan mulai dirasakan perubahan yang terjadi. Metaverse boleh dikatakan mirip seperti sebuah kehidupan virtual, 9 elemen yang akan sangat mempengaruhi Metaverse, yaitu everyday, persistent, reactive, interoperable, creative, user defined, decentralized, limitless, social, yah mirip kehidupan fisik, there will be no clean before and after Metaverse" ungkapnya.