Baru Satu Kasus Omicron Diumumkan di Makassar, Epidemiolog Heran: 96 Persen Varian adalah Omicron

  • Bagikan
Pakar Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin


FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Kasus Omicron yang diumumkan di Makassar Sulawesi Selatan hingga saat ini baru satu kasus.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan ada sebelas sampel dicurigai omicron yang dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Namun dari sebelas sampel yang dikirim baru satu yang terkonfirmasi positif omicron.

“Baru satu untuk sementara,” kata Ida sapaannya, kepada Fajar.co.id, Selasa, (15/2/2022) lalu.

Sejauh ini ada tiga laboratorium tempat pendeteksi omicron yakni RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, RSUD Daya dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar. Itupun hasilnya tetap harus dikirim ke Litbangkes.

Terpisah, Direktur RSU Daya Makassar, Ahmad Ashari mengatakan, untuk yang dikirim ke Litbangkes adalah hasil swab PCR yang nilai cycle threshold (CT)-nya di bawah 30.

“Yang menentukan omicron atau tidak itu dari Litbangkes, sementara untuk yang dicurigai omicron itu yang CT-nya di bawah 30,” ujarnya.

Seperti misalnya, sampel hasil PCR dari Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto tidak perlu dikirim karena CT-nya di atas 30.

Menanggapi hal itu, Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Ridwan Aminuddin mengatakan, yang digunakan pihak laboratorium itu merupakan teknis medis di laboratorium.

“Itu sudah teknis medis di laboratorium. Saya pakai data ourdata untuk Indonesia. Varian terbanyak sekarang adalah omicron,” ungkap Ridwan.

Dia menyebut, jika melihat pertumbuhan kasus saat ini, didominasi oleh varian omicron. “Kalau melihat dominasi varian yang ada sekarang, 96 persen varian di info adalah omicron,” ujarnya.

  • Bagikan