Mulai Besok, PTM di Kota Surabaya Dilakukan dengan Kapasitas 50 Persen

  • Bagikan
ILUSTRASI. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, tidak akan ada perubahan pada SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. (Dipta Wahyu/JawaPos)

FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Masa pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Surabaya akan kembali diubah. Mulai Jumat (18/2), PTM dilakukan dengan kapasitas 50 persen dengan 2 sif masuk.

Hal itu dilakukan menyesuaikan kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kota Pahlawan. Hari ini (17/2), kasus Covid-19 di Surabaya menembus angka 5.935. Untuk itu, sistem PTM kapasitas 50 persen dengan 2 sif dijalankan.

”Teman-teman epidemiolog, Persakmi (Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia) kemarin menggelar rapat terkait dengan PTM pada masa pandemi. Hasilnya, PTM tetap dilakukan dengan kapasitas 50 persen dalam 2 sif,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh ketika dihubungi Kamis (17/2).

Sejak 3 Februari, PTM dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen setelah hampir 5 bulan dijalankan dengan kapasitas 100 persen. Dengan dua sif itu, untuk mengurangi interaksi antar seluruh siswa dan tenaga pendidik.

”Harapannya PTM bisa tetap berlangsung, siswa tetap semangat sekolah namun tidak ada klaster dari sekolah. Kami berharap siswa dan tenaga pendidik tidak ada yang dinyatakan positif Covid-19,” harap Yusuf.

Teknis PTM 50 persen 2 sif itu tak jauh berbeda dengan sebelumnya. PTM dengan kapasitas 50 persen, akan membagi siswa dalam 2 jadwal.

”Jadi misalnya dalam 1 kelas ada 20 siswa yang ikut PTM, 20 sekolah online di rumah. Nah, 20 orang yang ikut PTM ini akan dibagi jadi 2 shift. Misal 10 orang masuk pagi, 10 orang masuk siang,” jelas Yusuf.

Dia menegaskan, pihaknya bermaksud mengurangi kapasitas siswa yang datang ke sekolah. Harapannya, ada physical distancing yang bisa diterapkan.

  • Bagikan