FAJAR.CO.ID -- Sebuah video pendek memperdengarkan ceramah dari ulama Nahdatul Ulama (NU) Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha yang menjelaskan soal Wayang.
Gus Baha menjelaskan bahwa Sunan Giri menghukumi Wayang haram. Pada zaman itu, belum ada Wayang kulit, yang ada hanya Wayang Tenghul yang berbentuk patung menyerupai makhluk hidup.
"Sunan Kalijaga itu saking inginnya berdakwah, sampai membuat wayang Thengul, itu wayang berbentuk orang. Sunan Giri tidak terima, haram hukumnya membuat patung. Kalau membuat patung, nanti di akhirat disuruh berikan nyawa," kata Gus Baha dilansir video tersebut, Kamis, 17 Februari 2022.
Gus Baha mengatakan, pada awal masuk Islam di Nusantara, hanya ada Wayang Thengul, wayang ini yang dilarang dalam Islam sebab berbentuk patung.
Namun, wayang ini dipakai oleh Sunan Kalijaga untuk sarana dakwah, tetapi diharamkan oleh Sunan Giri.
"Sunan Kalijaga agak tidak tahu hukum (Islam) karena mantan preman jadi Wali. Akhirnya ditengah-tengahi oleh Sunan Kudus yang lebih alim," jelas Gus Baha.
Sunan Kudus kemudian mengusulkan agar Wayang dibuat tipis hingga tidak menyerupai manusia.
"Wayang ini dipeokan saja, terus jadi wayang kulit. Kalau wayang Tenghul itu berbentuk patung. Tapi kalau rata seperti kulit, sudah tidak bisa kasih nyawa, orang sudah penyet (tipis)," kata Gus Baha.
Ceramah Gus Baha tersebut kemudian direspon oleh Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Sadat Hasibuan atau Gus Umar di Twitternya.
"Menurut Gus Baha Pendapat Sunan Giri bahwa Wayang Haram. Sedangkan Sunan Kalijaga bolehkan dakwah dengan wayang. Ada yang berani bantah Gus Baha?" kata Gus Umar.