Menjaga Diri Melalui Etika dalam Interaksi Media Sosial

  • Bagikan

Nurfajri Mursalin
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Pascasarjana Universitas Fajar

Etika merupakan seperangkat nilai yang disepakati oleh masyarakat atau kelompok komunitas tertentu sebagai sebuah pandangan yang berisi tentang perilaku tentang moral dan kebajikan di suatu masyarakat tertentu. Etika menjadi perangkat nilai yang mempengaruhi arah perilaku masyarakat dalam proses interaksi sosialnya.

Kiwari, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat batasan komunikasi kian dekat. Sekat semakin hilang, utamanya dengan internet yang mampu menghubungkan interaksi masyarakat lewat media sosial. Di Indonesia, dari total populasi sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 202, seperti yang dirilis oleh Detik.com. Bahkan pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021.

Karena begitu besarnya pengguna dan pengakses media sosial, itu mengubah perilaku masyarakat kita hari ini. Setiap orang pengguna media sosial memiliki kesempatan yang sama untuk membagikan dan mengkses informasi yang ada. Bahkan, tak jarang, beberapa kejadian, biasanya lebih ramai jadi perbincangan di media sosial sebelum diketahui oleh media mainstream yang ada.

Besarnya waktu penggunaan internet di negara Indonesia juga menjadi fakta bahwa semakin besar pula interaksi terjadi antar masyarakat lewat media sosialnya.

Kendalanya hari ini adalah, apa yang dibagikan oleh masyarakat di media sosial bisa diakses oleh lebih banyak orang tanpa batasan tempat dan waktu. Sehingga apabila sebuah informasi sudah dibagikan ke media sosial akan sulit memprediksi dampaknya. Contohnya, beberapa orang menjadi viral dan terkenal hanya karena membagikan aktivitas dirinya yang dianggap unik oleh masyarakat digital pengguna media sosial.

  • Bagikan