Menjaga Diri Melalui Etika dalam Interaksi Media Sosial

  • Bagikan

Berdasarkan kondisi di atas, maka kehadiran etika dalam media sosial sangat dibutuhkan untuk mengatur dan memberi batasan kepada masyarakat pengguna media sosial saat membagikan informasi atau kontennya. Adapun etika media sosial yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut:

  1. Memastikan sebuah kebenaran informasi sebelum dibagikan.
    Hal ini penting, karena informasi yang dibagikan akan dibaca pengguna lain dan akan sangat berbahaya bila informasi itu tidak benar lalu dipercaya orang lain maka akan menimbulkan masalah di kemudian hari yang bisa merugikan orang lain dan diri sendiri.
  2. Jangan menjelek-jelekkan sesuatu atau seseorang secara transparan atau tanpa sensor.
    Hal ini bisa membuat ketersinggungan terhadap seseorang atau keluarganya serta teman-teman yang memiliki hubungan dengan orang tersebut. Hal yang sama berlaku pada sebuah produk atau sesuatu barang, bisa jadi orang-orang yang punya keperluan terhadap itu bereaksi berlebihan dan merugikan diri kita.
  3. Menghargai pendapat orang lain.
    Kita harus paham bahwa sebagaimana dunia nyata, media sosial juga berisi pengguna-pengguna yang memiliki latar belakang berbeda dan acara pandang yang tentu tidak seragam dengan pendapat kita. Karenanya penting untuk menghargai orang lain dalam media sosial.
  4. Selalu ingat siapa yang jadi “followers’ atau teman jejaring kita.
    Mengungkapkan informasi di media sosial harus mempertimbangkan siapa yang berteman dengan kita atau menjadi jejaring pertemanan. Penting untuk mengetahui agar kita bisa memilih cara bersikap atau melakukan komentar.
  5. Isi konten yang dibagikan tidak meneyinggung SARA dan fornografi.
    Pesan yang dibagikan di media sosial harus diperhatikan dari sisi kontennya, kita tidak boleh menynggung Suku, Antar ras dan Agama serta menyangkut fornografi karena bisa terjerat UU ITE.
  6. Tidak membagikan informasi tentang orang lain tanpa sepengetahuannya.
    Hal ini sering terjadi bahkan tanpa disadari oleh pengguna media sosial. bahkan penulis juga kadang melakukannya. Yakni membagikan foto yang bersama teman tanpa meminta izin dari orangnya dan menandainya dalam unggahan kita di media sosial. Padahal barangkali teman sedang tidak mau diketahui keberadaannya oleh orang lain.
  7. Mengambil video atau gambar sebuah peristiwa kecelakaan yang memuat gambar korban.
    Kerap kali karena ingin membagikan informasi dengan cepat, engguna media sosial mengambil gambar pada suatu peristiwa dan langsung membagikannya. Padahal disitu ada foto atau gambar korban yang menjadi korban kecelakaan dengan kondisi yang kurang baik dilihat orang lain.
  8. Tidak membagikan infomrasi pribadi yang bisa berpotensi dimanfaatkan penjahat.
    Tidak membagikan informasi diri berupa data KTP, SIM dan lain-lain yang berisi informasi. Karena kejahatan siber hari ini banyak memanfaatkan informasi dari pengguna media sosial yang tidak sadar membagikan informasi penting berupa KTP.
  9. Menuliskan sumber pada karya orang lain yang dibagikan di akun media sosial.
    Ini menjadi hal penting yang sering dilupakan, bahkan penulis sendir kadang tidak sadar saat membagikan foto maupun kutipan tanpa mencantumkan sumbernya. Apalagi jika hal itu memiliki hak cipta dari karya orang.
  10. Tidak melakukan cyberbullying.
    Kadang pengguna media sosial tidak sadar melakukan cyberbullying kepada orang lain. Apalagi jika orang tersebut mengalami kendala hukum, maka bisa dirundung oleh pengguna media sosial yang secara tidak sadar menjadikan cyberbullying semakin sering terjadi.

Itulah sepuluh etika media sosial yang harusnya diperhatikan bagi setiap orang yang menggunakan media sosial agar bisa terhindar dari dampak yang merugikan dirinya maupun orang lain.(*)

  • Bagikan