Ia mengatakan bahwa Indonesia juga mengangkat isu tambahan dalam Y20, yakni Keberagaman dan Inklusi. Isu ini, dilakukan untuk mempromosikan Bhineka Tunggal Ika dan gotong royong melalui pendidikan inklusif berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta keragaman ekonomi kreatif kepada generasi muda G20 dan dunia.
Di sisi lain, Zainudin mencatat ada lebih dari 1,8 miliar anak muda di dunia saat ini. Dia pun ingin menyaksikan bagaimana anak muda mengambil peran untuk memecahkan masalah, terutama di era pandemi.
“Hal ini juga membuktikan bahwa pemuda sebagai agen perubahan memiliki solusi untuk setiap situasi yang menantang. Dan kita harus berada di sana untuk mendukung dan mendorong generasi muda kita untuk berkembang dan meningkatkan kapasitas mereka untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Pasca Kick-off Meeting, akan dilaksanakan pre-summit Y20 di Palembang, Manokwari, Mandalika dan Balikpapan, sedangkan acara utama Y20 akan diadakan di Jakarta dan Bandung. Tema utama yang akan diangkat pada Y20 Indonesia adalah “Dari Pemulihan ke Relisiensi: Membangun Kembali Agenda Pemuda Setelah Covid-19”.
Tema ini selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia, yakni ‘Recover Together, Recover Stronger’ atau ‘Pulih Bersama, Bangkit Perkasa’. Hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Y20 adalah terciptanya Y20 Communiqué. (jpg/fajar)