FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Saran para pakar transportasi bahwa Teman Bus harus menjadi moda transportasi utama khususnya di jalan-jalan nasional dan provinsi mendapat sinyal positif.
Sebaliknya, pete-pete atau angkutan kota bakal dijadikan sebagai feeder atau beroperasi pada hirarki jalan di bawah Teman Bus.
“Harapannya seperti itu. Kajiannya sudah ada bahwa supporting feeder itu untuk transportasi massal kita. Baik itu BRT, MRT dan apapun namanya,” kata Kadis Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah,
Hanya saja, implementasinya belum menemukan titik temu dan menunggu komunikasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder. Termasuk pusat, Pemkot.
"Jadi masih butuh komunikasi," ucapnya, lagi.
Hal itu, lanjut dia, bahwa harapan kedepannya ialah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bahwa transportasi di enam kota besar termasuk Makassar didorong fokus pada transportasi massal sebagai solusi terhadap kemacetan dan polusi.
Mengomentari pengadangan yang sering dihadapi Teman Bus, ia menuturkan hal itu merupakan dinamika di lapangan.
Pun koridor yang dipersoalkan diakuinya memang ada irisan. Sehingga komunikasinya itu perlahan dikuatkan dengan win-win solution (solusi bersama).
Termasuk jarak halte ke halte sebagaimana tuntutan pete-pete.
"Kita coba komunikasikan dengan teman-teman di kementrian lah, solusi yang terbaik bagaimana," tuturnya.
Pihaknya sendiri mengaku masih mencari alternatif terbaik agar tidak ada lagi irisan dan pengadangan oleh pete-pete.
Di samping, Pemprov sendiri berharap bahwa Pemkot juga memberi solusi terhadap pete-pete dan support kepada Teman Bus.
"Itu kan kita komunikasikan terus," akunya. (ikbal/fajar)