“Pertanyaannya kenapa langka? menurut saya tidak langka, tapi pembeli mau nggak beli dengan harga lebih dari Rp 14.000. Di online banyak yang jual, tapi harganya tidak bisa Rp 14.000,” ucapnya.
Pihaknya berharap kepada Satgas Pangan, agar pengaturan HET bisa diterapkan di seluruh segmen penjualan, tidak hanya berlaku di ritel modern. Hal tersebut perlu dilakukan agar konsumen tidak membeli barang di satu tempat saja.
Sebelumnya, memang pemenuhan minyak goreng dari distributor hanya mencapai rata-rata 6 persen. Namun, sekarang keadaannya sudah membaik dan distributor bisa memasok hingga 11 – 16 persen. “Data saya 11 – 16 persen (kenaikan pasokan/pengiriman dari produsen), artinya sudah memenuhi? ya belum,” pungkas Solihin. (jpg/fajar)