FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Choilil Coumas yang dinilai menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing banyak mendapat kecaman.
Kritikus Faizal Assegaf ikut merespons kasus tersebut. Menurutnya, Menag tidak bermaksud menghina adzan.
"Menag tdk bermaksut menghina Adzan & ayat2 Suci Al Qur'an dgn analogi gonggongan anjing. Hanya saja tdk elok bandingkan suara anjing dgn Toa Masjid,"katanya.
Dirinya menilai, Menag bisa saja khilaf dan bertindak emosional sehingga melontarkan pernyataan kontroversial. Untuk itu dirinya berpesan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak memicu kegaduhan.
"Semua pihak perlu saling berfikir bijak agar tdk memicu kegaduhan. Bung @YaqutCQoumas mungkin khilaf & bertindak emosional,"lanjutnya.
Meski begitu, dirinya mengkritisi sikap Menag yang kembali membuat pernyataan kontroversial. Sebab bukan kali ini saja, Yaqut disoroti masyarakat.
"Yaqut sbg pejabat publik memang diakui gemar membuat gaduh dgn manuver2nya yg norak. Wajar bila publik terlanjur tdk simpati & menilai Yaqut arogan, bodoh & tdk layak jd Menter Agama,"bebernya.
"Dan kini Yaqut terjebak dgn narasinya yg bobrok soal toa masjid. Jelas umat Islam makin resah!,"lanjut Faizal.
Mestinya Menag, kata dia perlu pendekatan lebih lebih humanis agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Mestinya Menag sebelum buat kebijakan menata Toa Masjid, perlu pendekatan dialog yg elegan & bijak tanpa perlu bertindak arogan & tendensius,"jelasnya.
"Tp, tampaknya Yaqut hobinya bikin keonaran dgn narasi politik yg terkesan melecehkan & merendahkan umat Islam. Perilaku yg sangat bobrok!,"pungkasnya. (ikbal/fajar)