FAJAR.CO.ID -- Ikatan alumni Fakultas (IKAFE) mendorong Mubes IKA UNHAS yang digelar 4-6 Maret 2022, jauh dari politik transaksional yang menimbulkan kegaduhan dan kekecewaan. IKAFE UNHAS mengingatkan pentingnya agar Mubes menghadirkan iklim sejuk dan riang gembira, agar potensi dan soliditas kealumnian senantiasa terpelihara paska kepemimpinan Bapak Jusuf Kalla.
Harapan ini menguat dalam Tudang Sipulung IKAFE UNHAS, Jumat (25/2) di Kopi Muja, Jakarta Selatan. Pertemuan serius tapi santai ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan mantan aktivis dari berbagai angkatan. Antara lain Iqbal Latanro, Prof Hamid Paddu, Hendra Noor Saleh, Lisa JK, Titien Syukur, Ira JK, Supardi Najamuddin, Aliyah Mustika Ilham, Moh Suaib Mappasila, Abdul Rahman Farisi, Andhi Hasrul Hasanuddin, Afandi Fatriah Mansyur, Ady Suriadi, Ryan Saputra Alam,dan Muhammad Shafwan sekaligus pemilik Kopi Muja.
Mencermati konstelasi nama-nama calon Ketua IKA, IKAFE tidak ingin melibatkan diri dalam kubu-kubuan. "Kita serahkan pada mekanisme demokrasi di Mubes IKA UNHAS. Kita bukan sedang pilkada. Jadi kita fokus mencari kader terbaik. Karena semua untuk kemajuan alumni," sebut Iqbal Latanro, Ketua Umum IKAFE UNHAS.
Namun IKAFE UNHAS juga memastikan tengah menyiapkan kader-kader terbaiknya sebagai pilihan alternatif dalam Musyawarah Besar (Mubes) IKA UNHAS. Calon yang dihadirkan diyakini bisa menjadi opsi untuk mendinginkan suasana yang semakin memanas di antara kandidat-kandidat yang kini menguat. "IKAFE UNHAS selalu menunjukkan kelasnya dalam bermain. IKAFE selalu taktis dalam menentukan posisinya," lanjut Iqbal Latanro.
