FAJAR.CO.ID, MOSKOW -- Jika pernah menonton kisah tentang Chernobyl, kalian akan tahu betapa mencekamnya kejadian yang mengisahkan tentang meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN di Ukraina pada akhir tahun 80-an lalu itu. Kini, setelah invasi dan serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2) lalu, beredar kabar bahwa militer Rusia mengambil alih Chernobyl.
Pasukan Rusia dilaporkan bergerak ke dekat Chernobyl dan membawa ketakutan tersendiri khususnya bagi netizen yang mengetahui tragedi tersebut. Dikutip dari Reuters, ihwal pasukan Rusia yang berusaha masuk ke kawasan terlarang Chernobyl telah dibenarkan oleh penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak.
“Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia,” katanya membenarkan.
Podolyak menegaskan, pasca serangan ke Ukraina, merangseknya militer Rusia ke kawasan Chernobyl adalah bentuk ancaman serius bagi mereka dan negara-negara lainnya di Eropa. Chernobyl sendiri sampai saat ini tidak ditinggali manusia karena radiasi yang masih tinggal di wilayah tersebut.
“Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini,” tegas Podolyak.
Sebarapa bahayanya jika Chernobyl jatuh dan dimanfaatkan oleh Rusia?
Dikutip dari TheVerge, meski skenario terburuk mungkin tak akan terjadi, konflik yang berlangsung di Ukraina diperkirakan membuat lokasi sensitif ini bakal makin sulit dikelola. Menurut Asosiasi Nuklir Dunia, reaktor nuklir seberat 200 metrik ton di ruangan pembangkit tersebut merupakan bahan radioaktif berkapasitas tinggi dan masih tersimpan di sisa-sisa reaktor yang meledak pada 1986 lalu.