Pasukan Rusia Bergerak ke Kawasan Chernobyl, Ukraina Sebut Ancaman Serius bagi Negara-negara Eropa

  • Bagikan
Kawasan Chernobyl. (REUTERS/Gleb Garanich)

Saat itu, reaktor Chernobyl gagal dalam uji coba, sehingga melepaskan partikel radioaktif dalam ledakan dan kebakaran. Dalam tragedi tersebut, 50 orang tewas sebagai akibat langsung dari insiden.

Laporan PBB pada 2005 menyebut, puluhan ribu orang mungkin terkena dampak radiasi dan sampai saat ini masih menjadi area terlarang. Guna mencegah penyebaran bahan radioaktif, waktu itu tim membangun kotak menyerupai sarkofagus untuk mengubur sisa-sisa reaktor.

Satu dekade kemudian, para pejabat memutuskan membangun kubah penutup dari material baja agar lokasi ini lebih aman. Fisikawan dan co-direktur Program Kebijakan Nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, James Acton pun memberikan penjelasan.

Jika struktur tersebut rusak dan ada ledakan di dalamnya, maka hal ini bisa membangkitkan bahan radioaktif yang tersisa dan melepaskan emisi radioaktif. Hal inilah yang dikhawatirkan jika Rusia menduduki kawasan sensitif di Chernobyl.

“Tong tidak dirancang untuk menahan serangan, meski begitu tong penyimpanan tersebut sangat kuat dan kokoh. Namun jika rusak, tong-tong ini bisa melepaskan bahan radioaktif,” kata Acton.

Kerusakan tersebut dinilai bisa menimbulkan kecelakaan dan merusak kubah penahan, yang sebenarnya dirancang untuk bisa menahan tornado sekalipun. Kekhawatiran terbesar lainnya terletak pada bahan bakar bekas tiga reaktor lainnya yang dinonaktifkan di Chernobyl.

Bahan bakar bekas dari reaktor tersebut sangat bersifat radioaktif meski sudah diasingkan di dalam kubah raksasa. Karena bahan bakar belum lama ini dikeluarkan dari reaktor, potensi bahaya yang ada di Chernobyl tetap sangat berbahaya.

  • Bagikan

Exit mobile version