FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerhati Budaya Sulsel yang tergabung dalam Seniman Celebes Nusantara menyatakan keprihatinannya terkait maraknya konten di media sosial yang tidak mendidik.
Ketua Seniman Celebes Nusantara Yulianto Gallatoa menyebut, sejumlah konten youtube yang menggunakan bahasa daerah Sulsel seperti Bugis dan Makassar saat ini tidak mencerminkan nilai-nilai budaya. Padahal selama ini Sulsel dikenal sebagai daerah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Keresahan Yulianto disampaikan langsung saat mengunjungi Diskominfo-SP Sulsel dan diterima oleh Kepala Bidang Humas Informasi dan Komunikasi Publik Sultan Rakib, Kamis, 24 Februari 2022.
"Kedatangan saya kesini karena kalau kita hanya sebatas organisasi kan berat, jadi yang bisa mematahkan ini Pemerintah. Jadi kami siap bekerjasama dengan Pemerintah juga artinya setiap ada konten kan bisa disaring oh ini yang tidak pantas kita bisa membantu untuk itu," ungkap Yulianto.
Pihaknya pun berharap ada upaya dari Pemerintah untuk melakukan filterisasi konten dengan memperhatikan aspek dan nilai-nilai budaya khususnya di Sulsel.
Mengingat konten tersebut dikonsumsi oleh publik secara bebas, termasuk anak-anak yang sangat mudah terpengaruh dengan ungkapan-ungkapan yang sedang viral. Hal ini dikuatirkan akan berdampak pada kepribadian dan karakter anak yang tidak lagi mengenal budaya Sulsel yang sebenarnya dengan menjunjung tinggi budaya sipakatau dan sipakalebbi.
"Beberapa konten itu kan tidak mendidik jadi harus disaring, jadi hilang itu sipakalebbi sipakainga kalau dibiarkan ini, orang luar mengenal Sulsel juga mengganggap budayanya tidak ada sopan santun karena melihat di konten, kasihan orang-orang tua kita yang dulu selalu mengajari kita sopan santun dalam berbahasa dan perilaku". jelasnya.