"Kolaborasi strategis ini menjadi aksi nyata untuk menciptakan sistem pertanian yang mencapai produktivitas optimal sehingga tercapai kesejahteraan petani secara finansial. Selain itu, program Makmur senantiasa mendorong peningkatan penggunaan pupuk nonsubsidi untuk mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi. Lalu, program ini juga diharapkan dapat mendorong minat petani milenial yang menjadi harapan bagi industri pertanian masa kini untuk ikut serta dalam menciptakan ketahanan pangan," katanya.
Lebih lanjut, proses kemitraan yang dijalankan pun mudah untuk diikuti dan dipahami oleh petani. Dengan melibatkan Dinas Pertanian, data petani lebih cepat untuk dikumpulkan yang mana mempersingkat proses kemitraan itu sendiri.
Alhasil, para petani yang sudah terdaftar otomatis akan mendapatkan manfaat program. Setidaknya terdapat tiga upaya yang dilakukan oleh program Makmur untuk meningkatkan produktivitas petani:
Adanya jaminan pasar
Tidak jarang isu yang dihadapkan kepada petani adalah ketidakpastian pembeli hasil panen. Oleh karena itu, program Makmur senantiasa menghadirkan pihak korporasi yang berperan sebagai offtaker dari produk-produk yang dihasilkan petani.
Disini terpilih pihak yang terpercaya dan penuh berkomitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk.
Akses permodalan dan asuransi
Dalam proses kemitraan ini, petani diberikan akses permodalan yang utamanya diperoleh dari instansi perbankan Himbara antara lain BNI, BRI, dan Mandiri. Lalu, petani juga berkesempatan untuk memperoleh permodalan secara pribadi (non bank).