Di sisi lain, program Makmur ini juga memberikan asuransi perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami oleh petani.
Adanya pendampingan dan sarana produksi (saprodi)
Sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani, Pupuk Kaltim melalui program Makmur ini mendistribusikan sarana produksi yang diantaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya.
Lebih lanjut, ketepatan dan jaminan distribusi pupuk juga kerap diutamakan dalam proses pemenuhan sarana produksi ini. Terlepas dari itu, ada pula kegiatan pendampingan teknis yang secara intensif dilakukan, meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, pemupukan dan rekomendasi, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).
Dalam menjalankan program Makmur, Pupuk Kaltim diberikan tugas untuk mengembangkan program di wilayah Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Bali, Gorontalo, Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB dan NTT. Dengan target cakupan lahan sebesar 12.000 hektar pada tahun 2021 lalu, Pupuk Kaltim berhasil merealisasikan hingga hingga 151% atau mencapai total 18.110 hektar.
Disisi lain, jumlah petani yang tergabung dalam program ini pun berhasil mencapai 9.780 orang yang mana target 2021 adalah 9.000 orang.
“Kami secara konsisten berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan melakukan berbagai inovasi. Dengan terus memperhatikan unsur masyarakat, lingkungan dan ekonomi dalam menjalankan program Makmur, kami optimis kedepannya akan semakin banyak lagi petani yang berhasil kami tingkatkan produktivitasnya sehingga dapat mencapai kesejahteraan,” tutup Rahmad.