Perang Rusia-Ukraina, Warga Kulit Hitam dan Berwarna Sulit Meninggalkan Ukraina

  • Bagikan
Suasana perang di Ukraina akibat invasi Rusia. Di tengah perang, isu rasisme muncul di Ukraina (Reuters)

FAJAR.CO.ID, UKRAINA -- Warga kulit hitam dan berwarna sulit mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri dari Ukraina. Rasisme di depan mata terjadi saat orang kulit hitam Afrika dan Karibia tidak diberi kesempatan untuk melarikan diri dari Ukraina saat perang berlanjut.

“Begitu banyak untuk bersatu melawan penindasan,” kata salah satu warga, Darren Lewis, seperti dilansir Mirror.

Di tengah semua berita perang dan kekhawatiran di Ukraina, terjadi kondisi rasisme. Sistem hierarki terlihat muncul di stasiun kereta di Kiev. Pertama anak-anak. Kedua wanita kulit putih dan pria (dengan hewan peliharaan mereka). Sementara orang kulit hitam disuruh menunggu. Tidak ada makanan bagi mereka, tidak ada tempat berlindung. Hanya berharap.

Ada cerita tentang orang India, Arab, dan Syria yang mengalami perlakuan serupa. Ukraina populer sebagai tujuan mahasiswa asing karena biaya universitas yang terjangkau. Dan, kini justru membuat mahasiswa merasa cemas.

Kementerian Luar Negeri Jamaika mengungkap 24 siswa yang tiba saat akhir pekan di Lviv dari Kharkiv, lalu dipaksa berjalan 12 mil ke Polandia. Kementerian Luar Negeri Nigeria mengeluarkan pernyataan untuk meyakinkan warganya bahwa pihaknya sepenuhnya mengikuti semua tantangan yang dihadapi oleh warga Nigeria yang menyeberang ke negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina, terutama perbatasan Polandia.

Namun, ia berusaha mengurangi penderitaan orang Nigeria dan bersatu melawan penindasan. “Orang kulit hitam Afrika diperlakukan dengan rasis dan penghinaan di Ukraina dan Polandia,” kata utusan khusus di Organisasi Kesehatan Dunia, dr. Ayoade Alakija

  • Bagikan

Exit mobile version