Ayah dua anak ini pun menceritakan kenangannya dengan setiap pemimpin kabupaten/kota di Sulsel. Dia mengaku tak bisa melupakan keramahan yang tulus dan jamuan makanan kala dirinya berkunjung di setiap daerah.
Setiap kali mengunjungi rumah kepala daerah, makanan khas berbeda-beda selalu disajikan
"Saya ke rumah bupati Wajo, diberi Lawa ikan kecil dari Danau Tempe. Kan ikan asli itu. Terus ada kepiting Bone. Juga paling enak kopi Baseang dari Pinrang," serunya.
Atas kecintaannya ini, makanan khas Sulsel telah ia daftarkan agar punya sertifikasi kekayaan intelektual komunal. Salah satunya, Sop Saudara dan Minas Tape.
"Sop Saudara sudah kita buatkan sertifikat kekayaan intelektual komunal milik orang Pangkep. Jadi sudah tidak bisa ada orang lain mengklaim sepihak," tegas Harun.
Kakanwil Baru
Pria kelahiran Belinyu Bangka, 8 April 1965 ini menyebut pengganti dirinya saat ini merupakan sosok sangat berpengalaman, Liberty Sitinjak sebelumnya kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
"Pak Liberty bukan hanya mantan Kakanwil DKI, namun Kakanwil Jawa Barat pun pernah ia emban. Beliau tentu punya strategi tersendiri memimpin Kanwil Sulsel nantinya," sebut dia.
Kendati demikian, Harun tentu sudah memiliki program kerja, target kinerja dan perjanjian kinerja sehingga hal ini mesti harus disukseskan siapa pun kepala kanwilnya.
Sebelum menjabat Kakanwil Sulsel, 10 Juni 2020. Harun pernah memimpin Kanwil Kemenkumham Sulbar. (muh-fni/fajar)