Ekosistem pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata unggulan ini dibangun dengan keterlibatan multi pihak. Mulai dari peran Pemerintah Daerah yang mengelola kawasan wisata, peran penting petugas kebersihan dan juga pemulung dalam melakukan proses pengumpulan sampah, kontribusi Bank Sampah yang melakukan penerimaan dan sortir botol PET, dan pada akhirnya diproses kembali oleh Veolia. Danone-AQUA selalu mengawal, memberikan pendampingan, dan edukasi dalam setiap prosesnya sehingga memastikan konsep sirkular selalu dapat terlaksana dengan baik. Danone-AQUA juga memastikan bahwa sampah yang terkumpul akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Dalam sesi diskusi yang lebih mendalam tentang pengelolaan sampah di Kawasan Wisata, dijelaskan lebih lanjut mengenai proses pengumpulan sampah yang dilakukan Danone-AQUA beserta para mitranya. Koleksi ini dilakukan oleh Bank Sampah, dan pada akhirnya sampah plastik tersebut diolah dan diproduksi kembali menjadi kemasan botol plastik. Intervensi yang dilakukan oleh Danone-AQUA juga berbeda di setiap Kawasan Wisata yang dipilih. Secara umum, intervensi ini berupa penyediaan infrastruktur, sarana transportasi, dan juga edukasi.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia menjelaskan, “Tujuan utama kami dalam inisiatif ini adalah meningkatkan jumlah plastik yang terkumpul di wilayah Kawasan Wisata melalui pengembangan Bank Sampah Induk dan juga Collection Center yang tersebar di lima wilayah pariwisata unggulan tersebut. Hal ini sejalan dengan target Danone-AQUA yaitu mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang AQUA gunakan di tahun 2025.”