Setelah dilakukan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Maros kondisi perabuan Tentara Jepang ini masih asli.
" Kondisi monumen Perabuan Tentara Jepang masih asli, dari periode pendudukan Tentara Jepang di Maros antara tahun 1942-1945, Pada beberapa bagian permukaan beton, baik di sisi selatan maupun sisi barat terdapat pengelupasan bahan sehingga terdapat kerusakan inskripsi sekitar 30 % yang menyebabkan tulisan tidak dapat terbaca utuh,"Ucapnya.
Hingga sekarang situs ini belum mendapat sentuhan program pelestarian dari lembaga pemerintah, Kondisinya juga berada pada lingkungan terbuka yang setiap saat dapat dikunjungi oleh siapapun.
" Satu-satunya langkah pelestarian adalah yang dilakukan masyarakat yang tinggal di sekitar monumen yang biasa membersihkan perkebunan tersebut secara berkala,"tambahnya.
Sekadar diketahui hingga sekarang, masyarakat di Kampung Taddeang lokasi ditemukannya monumen perabuan ini masih sering kedatangan rombongan tamu dari Jepang yang ingin melakukan ritual ziarah kubur untuk leluhur mereka. (rin/fajar)