FAJAR.CO.ID, PAPUA -- Sempat terkendala cuaca buruk, Satgas Damai Cartenz akhirnya berhasil mengevakuasi delapan jenazah karyawan PT Palapa Timur Telematika kemarin (7/3). Evakuasi korban penyerangan kelompok separatis teroris (KST) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, itu dilakukan lewat jalur udara.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombespol A.M. Kamal menuturkan, evakuasi dilakukan oleh sembilan anggota Satgas Damai Cartenz dan anggota TNI. ’’Kendalanya cuaca ekstrem dan kondisi geografis yang cukup sulit,’’ ujarnya dalam keterangan tertulis kemarin.
Pengamanan dan penjagaan diperketat selama proses evakuasi. Pasalnya, KST kerap memberikan gangguan dengan menembak ke arah petugas. Setelah dievakuasi, para korban diserahkan ke keluarga masing-masing. ’’Kami minta doanya agar semua berjalan lancar,’’ papar polisi yang juga Kabidhumas Polda Papua tersebut.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Aqsha Erlangga menyatakan, seluruh jenazah langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk diotopsi. Dari lokasi pendaratan, delapan jenazah dibawa dengan empat ambulans. ’’Yakni, ambulans Polres Mimika, ambulans rumkitban, ambulans KKSS, dan ambulans funeral service,’’ terang Aqsha.
Sebagaimana diberitakan, para korban tewas setelah diserbu KST pada Rabu (2/3). Saat itu, mereka tengah memperbaiki base transceiver station (BTS) milik Telkomsel. Tujuh korban dipastikan sebagai pegawai PT Palapa Timur Telematika (PTT). Satu lainnya merupakan warga lokal yang bertugas memandu selama berada di lokasi BTS. Kedelapan korban adalah Billy Garibaldi, Renal Tegasye Tentua, Bona Simanullang, Jamaluddin, Syahril Nurdiansyah, Ibo, Eko Sepatiansyah, dan Gogon alias Bebi Tabuni.