Dia menambahkan, meski laju pertumbuhan ekonomi meningkat, Bantaeng tetap terkena dampak dari Pandemi Covid-19. Dia menyebut, dampak itu adalah meningkatnya angka kemiskinan di daerah ini. "Angkanya meningkat dari 8,95 persen menjadi 9,41 persen," jelas dia.
Dia menyebut, efek dari Pandemi Covid-19 baru terasa pada akhir 2020 hingga pertengahan 2021. Angka kemiskinan ini, kata dia, berbanding terbalik dengan pertumbuhan industri pengolahan yang meningkat di banding tahun sebelumnya. Padahal, industri pengolahan seperti smelter yang ada di Pa'jukukang harusnya bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
"Kita mengindikasikan serapan tenaga kerja lokal dari perusahaan smelter itu masih rendah pada 2021," jelas dia. (rls/fajar)