FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian menangkap sejumlah mahasiswa Papua yang melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak pemekaran wilayah di dekat Istana Negara, Jakarta Pusat. Namun, aksi unjuk rasa tersebut berujung ricuh hingga melukai Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan pun membenarkan bahwa ada petugas yang terluka. Namun, Zulpan belum dapat merinci terkait jumlah orang yang tertangkap dan akan dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Benar ada anggota yang terluka. Sementara ada beberapa orang yang sedang kita mau bawa ke Polda Metro untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (11/3).
Sebagai informasi, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Papua berujung ricuh saat hendak menembus barikade pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI di lokasi untuk merangsak ke wilayah kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat.
Aksi unjuk rasa tersebut merupakan buntut rencana Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang akan melakukan pemekaran di Provinsi Papua menjadi enam wilayah administrasi. Enam provinsi yang diusulkan menjadi daerah otonomi baru itu antara lain Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri.
Rencana pemekaran mengacu pada pada Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2021. Pemekaran disebut untuk mempercepat pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat OAP. (jpg/fajar)