"Sama-sama belajar di masjid kecil. Di situ kumpul setiap sore belajar kelompok, persiapan ujian, beliau yang ajar kita juga. Secara akademik unggul," ujar Penjaga Gawang PSM Junior yang seangkatan dengan Hamka Hamzah dan Syamsul Chaeruddin.
Di tingkat sekolah menengah atas mereka terpisah. Andi Sudirman di SMA Negeri 1 Watampone, ia di Makassar. Kemudian kembali bertemu di tahun 2001 di Fakultas Teknik Unhas, Andi Sudirman masuk di Teknik Mesin sedangkan Luke di Teknik Perkapalan. Mereka sama-sama tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Bone Unhas Latenritatta.
"Saat kuliah komunikasi kembali intens. Dia memang aktif di kajian, aktif di MPM (Mahasiswa Pencinta Musholla), saya aktif di tempat lain. Dan ketemunya di musala di Gedung Teknik terutama waktu dhuhur," ujarnya.
Setelah kuliah komunikasi mereka sempat terputus, sebab Andi Sudirman bekerja di Jakarta dan Singapura. Mereka kembali saat Andi Sudirman mencalonkan diri pencalonan sebagai Wakil Gubernur Sulsel mendampingi Nurdin Abdullah sebagai calon gubernur.
"Saya kaget waktu mencalonkan, karena tidak pernah ada di dunia politik, fokus di dunia profesional sebagai engineer. Kaget tiba-tiba muncul," ucapnya.
"Ketemunya, tidak berubah beliau. Sampai sekarang juga begitu, sikap dengan sama saja, tidak berubah masih sama," pungkasnya. (ikbal/fajar)