Kedua, menempatkan profesional yang benar-benar menguasai seni dan pengetahuan tentang hubungan pemerintah dan masyarakat. Posisi kunci di Corporate Affairs hendaknya dikomandoi oleh mereka yang kompeten, bukan didasari oleh kepentingan pragmatis internal perusahaan.
Ketiga, PT Vale harus menyadari bahwa Corporate Affairs bukan departemen kelas dua sehingga posisi kunci dipegang oleh mereka yang tidak berkarir dari awal atau sama sekali tidak punya ekaposure tentang hubungan eksternal. Posisinya yang strategis harus diisi oleh mereka yang benar-benar ahli di bidangnya.
"Tantangan dunia pertambangan ke depan akan semakin kompleks. Tanpa perubahan paradigma dalam menangani isu-isu eksternal, PT Vale akan selalu menghadapi masalah yang sama secara berulang," pungkasnya. (ikbal/fajar)