"Kami dari Kementerian Perdagangan itu keliling ke daerah-daerah, untuk memastikan semua barang itu sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," sebutnya.
Menyoal ketersediaan minyak goreng jelang ramadan, pihaknya pun menjamin distribusi dan ketersediaan minyak goreng ke masyarakat dapat tercukupi jelang ramadan.
"Semoga kita bisa menjaga dengan baik, stok yang ada. Kami berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, kita ingin menjaga supaya terbentuk kondisi yang baik apalagi jelang ramadan. Jadi kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan memastikan barang dan harganya sesuai, penyalurannya kita awasi dengan baik," jelasnya.
Sejauh ini pihaknya terus bekerja untuk memastikan distribusi minyak goreng tetap aman. Bahkan dia mengupayakan dalam sebulan ini kondisi akan kembali normal.
"Operasi pasar murah ini kami harap bisa menstabilkan harga minyak goreng dan mengembalikan harga seperti dulu lagi," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten Maros, To Wadeng mengatakan, operasi pasar ini digelar hasil kerja sama Kopumdag dengan Menteri Perdagangan dan sejumlah retail yang ada di Sulsel yang menyediakan minyak goreng.
Khusus untuk operasi pasar kali ini, kata dia, minyak goreng yang disediakan sebanyak 9.300 liter. Dimana itu khusus untuk masyarakat Maros.
Sementara untuk pedagang di Pasar Tramo pihaknya juga menyediakan sekitar 1.100 liter.
"Jadi untuk mencegah para pedagang turut dalam antrian mendapat minyak goreng," sebutnya.