"Kami tetap akan menjalankan keenam literasi ini, hanya saja untuk saat ini difokuskan pada literasi membaca dan menulis. Untuk itu, kami akan menyarankan setiap sekolah bisa menghasilkan satu buku satu sekolah," urainya.
Karya yang dihasilkan dari aksi "satu buku satu sekolah" akan launching serentak pada 2 Mei kedepan. Dihadapan para peserta, Hati mengungkap akan terjun ke sekolah-sekolah untuk berkunjung dan meninjau langsung kondisi sekolah. Terlebih memperhatikan kondisi perpustakaan dan kondisi stok buku yang ada.
Sementara itu, Kabid Ketenagaan Disdikbud, Abdul Muis mengungkap, workshop dan pendampingan penulisan buku bagi guru dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai cermin keprofesionalan seorang guru.
"Kegiatan ini mendukung pemerintah dalam program kabupaten literasi. Workshop dan pendampingan akan berlangsung selama satu bulan sejak 14 Maret hingga 14 April mendatang" katanya.
Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari masing-masing TK, SD, dan SMP se Kabupaten Maros. Melalui pendampingan ini, setiap peserta diharap dapat menghadirkan karya tulis dalam bentuk buku.
Kegiatan juga dirangkaikan dengan penyerahan buku dari karya guru kepada Bunda Literasi. (rin/fajar)