Tiga Bulan Pascamusda, DPP Partai Demokrat Bimbang Pilih Ullah atau IAS

  • Bagikan
AHY. (int)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tiga bulan berlalu, nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan masih belum diumumkan.

Sejumlah pengamat menilai DPP di bawah komando Agus Harimurti Yudhoyono bimbang memilih antara Ni'matullah Rahim Bone atau Ilham Arief Sirajuddin.

Dalam Musda 22 Desember lalu, sejumlah DPC menginginkan IAS dengan raihan 16 suara, berbanding 9 suara untuk Ni'matullah.

Pengamat Politik Unhas, Sukri Tamma mengatakan, DPP Partai Demokrat berhati-hati memilih ketua, sebab jika memilih ketua yang tidak sejalan keinginan mayoritas kader, maka bisa menimbulkan gejolak.

"Pertama DPD partai di daerah itu bersinergi dengan DPP. Apalagi ini Sulsel salah satu barometer politik yang diperebutkan banyak partai,"katanya, Senin, 21 Maret 2022.

Menurut Sukri, partai politik harus memastikan orang yang memimpin DPD adalah orang-orang yang sejalan dan bisa memaksimalkan kebijakan partai.

"Situasi ini di satu sisi ada aspek potensi bergejolak di internal partai, selain pastikan orang yang cocok kebijakan DPP, jadi harus juga pastikan tidak ada gejolak partai,"ucapnya.

Sukri mengungkapkan, ada banyak pertimbangan yang bisa diambil DPP Partai Demokrat untuk menunjuk ketua. Salah satunya adalah hasil Musda.

"Kalau DPP tidak ingin timbulkan banyak pertanyaan, saya kira tentu, 16 vs 9 itu jauh, artinya kan dengan ambil itu misalnya ya sudah ini aspirasi kader, kita ikuti saja,"ungkapnya.

Begitupun sebaliknya, ungkap Sukri, jika DPP Partai Demokrat memilih menunjuk suara minor dalam Musda harus disertai pertimbangan logis.

  • Bagikan