“Kita sudah tahu harus kemana bergerak. Program sudah bagus besarannya, tetapi saya sadari ada beberapa ruang yang masih bisa diisi. Intinya, perbankan memang perlu lebih proaktif, lebih jemput bola agar masyarakat yang tidak terlayani, akan terlayani dengan baik,” terangnya.
Data OJK mencatat UMKM di Jateng ada sekitar 4 juta. Dari hasil survei mereka, pelaku UMKM mengalami kesulitan pada soal pemasaran. Selanjutnya, UMKM terkendala di pembiayaan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya terus berikhtiar membantu UMKM untuk bangkit kembali, menggeliatkan perekonomian pascapandemi.
“Mereka yang kesulitan mencari kerja bisa menjadi entrepreneur. Sehingga masyarakat yang mempunyai usaha baru, mulai berkembang, mulai bagus agar usaha mereka bisa lebih gede,” tutur Ganjar. (jpg/fajar)