Sukri mengungkapkan, ada banyak pertimbangan yang bisa diambil DPP Partai Demokrat untuk menunjuk ketua. Salah satunya adalah hasil Musda.
"Kalau DPP tidak ingin timbulkan banyak pertanyaan, saya kira tentu, 16 vs 9 itu jauh, artinya kan dengan ambil itu misalnya ya sudah ini aspirasi kader, kita ikuti saja," ungkapnya.
Begitupun sebaliknya, ungkap Sukri, jika DPP Partai Demokrat memilih menunjuk suara minor dalam Musda harus disertai pertimbangan logis.
"Tapi kalau dpp pilih sebaliknya, maka harus ada rasionalitas lebih jauh, kenapa kemudian tidak ikuti kecenderungan umum internal kader. Jadi kalau memilih ketua 9 suara, harus diikuti penjelasan rasional, harus pastikan betul," urainya.
Untuk itu, Sukri menilai, DPP ingin ketua DPD Partai Demokrat Sulsel merupakan sosok yang tepat yang diinginkan partai. Apalagi status Demokrat sebagai kuda hitam di pemilu mendatang.
"Artinya ingin harus ada efek besar, tentu saja kinerja penting, karena itu saya kira DPP penting pastikan orang memang bisa jalankan kebijkan secara penuh, kalau timbulkan gejolak maka buang energi, semetara waktu pemilu kan 2 tahun kurang, ini harus jadi pertimbangan," pungkasnya. (ikbal/fajar)