Penghasilan Anjal dan Gepeng di Makassar Tembus Rp9 Juta Per Bulan, Ada yang Pakai IPhone hingga Motor NMAX

  • Bagikan
Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Penghasilan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) di Makassar mencapai Rp300 ribu per hari. Jika dihitung dalam sebulan bisa mencapai Rp9 juta.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad. Bahkan dia menyebut, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tersebut menyewa kos-kosan untuk menjalankan profesinya itu.

Kebanyakan PMKS itu ramai ditemukan di persimpangan, utamanya Persimpangan Lima Mandai, Sudiang, Kecamatan Biringkanaya.

“Karena disana (Mandai) ada kos-kosan Rp150 ribu per bulan. Informasi Rp300 ribu dia dapat per hari. Dan bukan warga di situ,” ujarnya, Selasa (22/3/2022).

Bahkan ada juga ditemukan mengantongi iPhone dan menggunakan motor NMAX. Hal itu didapatkan Dinas Sosial ketika menjemput anaknya.

Para PMKS ini tidak hanya berasal dari Makassar, tapi juga ada yang berasal dari luar Makassar seperti Kabupaten Maros dan Gowa.

Untuk wilayah Makassar, kata dia, ada yang berasal dari Pampang, Kecamatan Panakkukang dan Maricaya

“Rata-rata anjalnya di kota Makassar. Kalau sekarang ini kayak kemarin kita tangani lima dewasa, anak-anak lima. Itu semua warga Makassar,” jelasnya.

Sejauh ini kata dia selama tiga bulan di tahun 2022, sudah 21 PMKS yang telah ditertibkan. Yang harus dioptimalkan kata dia adalah Peraturan Daerah No 2 tahun 2008 tentang pembinaan anjal dan gepeng.

Meski demikian, Mantan Camat Tallo ini mengakui sulitnya dalam menangani PMKS yang berjamur di Makassar.

Apalagi PMKS yang terjaring hanya ditampung di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) selama tiga hari, lalu dilepas kembali.

  • Bagikan