Pasokan Minyak Goreng Curah di Jogjakarta Tersendat, Heroe Poerwadi Keluarkan Perintah

  • Bagikan
Ilustrasi-- ketersediaan minyak goreng Kidul/Antara

FAJAR.CO.ID, JOGJAKARTA -- Pasokan minyak goreng curah di Kota Jogjakarta tersendat di tingkat agen. Hal itu menyebabkan tidak tersedianya komoditas tersebut. Agen tidak mendapat kepastian waktu distribusi berikutnya.

”Kami melakukan pemantauan di dua agen minyak goreng curah. Semuanya kosong. Tidak memiliki stok,” kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Jogjakarta Riswanti seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Rabu (23/3).

Selain tidak dapat memberikan kepastian waktu untuk distribusi berikutnya, harga minyak goreng curah pun melebihi harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. ”Kalaupun barangnya ada, harganya lebih mahal dibanding HET pemerintah,” ujar Riswanti.

Harga eceran tertinggi untuk minyak goreng curah sesuai ketetapan pemerintah adalah Rp 14.000 per liter. Namun saat ini, minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 18.000 per liter.

Untuk minyak goreng kemasan, Riswanti menyebut, tidak ada kendala distribusi dan pasokan. Namun harga jualnya cukup bervariasi dengan rata-rata Rp 20.000 per liter.

Wakil Wali Kota Jogjakarta Heroe Poerwadi meminta Dinas Perdagangan segera melakukan pemantauan guna memastikan seluruh komoditas kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah cukup menjelang Ramadan dan Lebaran. ”Komunikasi dengan distributor dan toko-toko besar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan sangat penting dilakukan. Sampai sekarang, kebutuhan pokok tersedia cukup,” papar Heroe.

Sedangkan untuk harga minyak goreng yang menjadi tinggi usai ditetapkannya kebijakan HET hanya untuk minyak goreng curah, Heroe menyebut, harga masih cukup terkendali. ”Saya harapkan, semua distributor untuk bisa mengeluarkan stok yang mereka miliki guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutur Heroe.

  • Bagikan