Pasokan Minyak Goreng Curah di Jogjakarta Tersendat, Heroe Poerwadi Keluarkan Perintah

  • Bagikan
Ilustrasi-- ketersediaan minyak goreng Kidul/Antara

Terkait potensi oknum yang menimbun minyak goreng untuk keuntungan pribadi, Heroe memastikan tidak ditemukan di Jogjakarta.

Sementara itu, Dinas Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta, membenarkan terjadi kelangkaan minyak goreng curah karena pasokan tidak lancar. Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunung Kidul Sigit Haryanto mengatakan, persediaan minyak curah minim karena rendahnya permintaan ditambah distribusi yang kurang lancar.

”Berdasar laporan petugas di lapangan bahwa distribusi minyak goreng curah kurang. Kelangkaan ini tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ucap Sigit.

Dia mengatakan, berdasar hasil survei Dinas Perdagangan saat akan menggelar operasi minyak goreng curah, peminatnya sangat sedikit, sehingga operasi pasar tidak dilaksanakan. Meski harga minyak goreng kemasan sangat tinggi, permintaan minyak goreng curah tidak mengalami kenaikan.

Saat ini, harga minyak curah kisaran Rp 15 ribu per liter. Saat kebijakan satu harga masih diberlakukan, harga minyak goreng jenis ini dipatok Rp 11.500 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan, di pasar rakyat harganya berkisar antara Rp 24 ribu sampai Rp 26 ribu per liter. Di tingkat ritel, harga minyak goreng kemasan rata-rata mulai dari Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per liter.

”Jadi kalau yang curah langka tidak masalah, lain cerita kalau kemasan yang langka. Saat ini, pembelian minyak goreng kemasan tidak dibatasi lagi karena stoknya sekarang melimpah,” terang Sigit Haryanto.

  • Bagikan

Exit mobile version