FAJAR.CO.ID, JAKARTA --Guru salah satu yang sangat berperan 0enting dalam kecerdasan masyarakat hingga saat ini. Untuk itu, guru harus tetap terdepan di Tengah tantangan dunia pendidikan saat ini.
Pada Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022, dilakukan penandatanganan MOU antara ESQ Leadership Centre.
Mengusung tema 'Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh'. Dilaksanakan di Yogyakarta. Sejak senin, 21-24 Maret.
Mendikbud Nadiem Makarim mengajak para guru yang tergabung dalam PGRI menyatukan langkah bersama, bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar.
Kata Nadiem, peran guru harus tetap terdepan di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Apalagi terus mengalami peningkatan.
"Saat ini teknologi semakin canggih, para siswa bisa belajar darimana saja termasuk internet. Makanya guru juga harus lebih maju dan bisa menghandle dirojya. Salah satunya melalui emosional dan rohaninya yang seimbang," ucapnya.
Founder ESQ, Ary Ginanjar memaparkan tantangan yang dihadapi para guru di era digital saat ini. Saat ini ada tantangan yang disebut dengan VUCA Era yaitu semua berubah dengan cepat (volatility), uncertainty (tidak ada kepastian), serba kompleks - complexity dan serba ambigu - ambiguity.
Menurutnya, semua mata kuliah sudah ada di internet. Sebelum guru mengajar, murid sudah mengetahuinya dari internet. Kemudian, lanjutnya, ada orang yang hanya lulus SMP sudah bisa bikin pesawat terbang tanpa harus jadi sarjana, sehingga profesi guru terancam. Belum lagi dengan robotisasi.