Presiden Sebut Kenaikan BBM dapat Menimbulkan Demo Besar, Said Didu Ingatkan Janji Jokowi dan Tuntutan PDIP

  • Bagikan
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyebut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu perhatiannya.

Dia mencoba membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara lain. Menurutnya, jika Indonesia, naik sedikit saja akan menimbulkan aksi demonstrasi secara besar-besaran.

Apalagi saat ini minyak dunia meningkat dua kali lipat yakni di atas USD 100 per barel. “Negara-negara yang tidak mensubsidi BBM-nya naik langsung 2 kali lipat, bayangkan kita naik 10 persen saja demonya 3 bulan, ini naik 2 kali lipat artinya 100 persen naik," kata Jokowi, Jumat (25/3/2022).

Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyindir pernyataan Jokowi.

“Mari kita bantu Bpk Presiden mencari,” katanya melalui akun sosial medianya.

Menurutnya, PDIP sebagai partai politik pengusung utama Jokowi dan Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri selama ini banyak menolak kenaikan BBM sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak hanya itu, Jokowi juga sempat berjanji tak akan mencabuli subsidi BBM.

1) "Yang janji tdk akan cabut subsidi,
2) Yang demo saat BBM naik,
3) Yang nangis saat BBM naik,” imbuhnya. (selfi/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version