Semua penerima manfaat dalam testimoninya mengaku sangat terbantu dengan hadirnya Pugalu Sip, inovasi Bappelitbangda yang digagas Ovan Patuang. “Ini adalah inovasi yang luar biasa buat kami. Dengan inovasi ini, masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi pembangunan infrastruktur,” kata Sekcam Sukamaju Selatan, Eka Bayu Asmara.
Sementara itu, inovator Pugalu Sip, Ovan Patuang, mengaku masih memiliki kendala tentang kelancaran aplikasi Pugalu Sip. Karena menurut dia, inovasi ini masih sangat tergantung pada kelancaran signal. “Kami di Luwu Utara, masih ada sekitar 26 desa yang blank spot yang jadi kendala dalam pengaplikasian inovasi ini karena tergantung signal,” terang Ovan.
Dari Sukamaju Selatan, Tim Penilai yang didampingi Asisten II Muhammad Yamin, Asisten III Eka Rusli, Kabag Organisasi Muhammad Hadi, dan Tim Pelaksana Warkop Indah, melanjutkan perjalanan verlap-nya di Kecamatan Tanalili, kecataman yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Luwu Timur.
Lokus yang dikunjungi adalah Puskesmas Tanalili. Dua inovasi sekaligus diverlap oleh Tim Penilai di Puskesmas Kecamatan Tanalili, yaitu Kejar Stunting dan Kedai Bumil. Di Puskesmas itu, Kadis Kesehatan Marhani Katma turut menyambut kedatangan tim penilai.
Inovator Kejar Stunting, Nisma, di hadapan tim penilai menyampaikan bahwa inovasi Kejar Stunting adalah inovasi yang dapat mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Luwu Utara. Pelibatan tenaga bidan dalam inovasi ini, kata dia, sangat membantu dalam proses pemijatan. Karena menurut dia, para bidan ini sudah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.