FAJAR.CO.ID, MAKASSAR --Terdapat sejumlah prinsip dalam moderasi beragama termasuk dalam hidup berbangsa dan negara. Nahdlatul Ulama (NU) sendiri selalu menyatu dalam pemerintah yang disebut moderasi cara pandang atau perilaku kelompok dalam kehidupan beragama.
Ketua Tanfidziyah NU Kota Makassar, Dr Kaswad Sartono menyampaikan cara pandang dalam kehidupan ada dua, yakni ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Kemudian ada empat hal dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan untuk mengawal kebersamaan dan kerukunan dalam latar belakang agama yang berbeda.
"Lalu tolerasi dalam umat beragama, menyakini dalam perbedaan, menghormati perbedaan dan kerja sama harus ditingkatkan," kata Kaswad dalam Dialog Kebangsaan yang digelar Society Research and Humanity Development (SERUM) Institute, siang tadi.
Di sisi lain Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar Dr KH Mujahid Abd Djabbar Lc MAg, mengatakan bahwa di negara ini begitu banyak suku-suku dan macam-macam agama. Di mana, semua terlahir untuk saling mengenal serta bertoleransi sesama umat beragama.
"Dalam mengamalkan agamanya masing-masing, bagimu agamamu bagiku agamaku. Tidak saling mencela dalam ukhuwah diniya walaupun berbeda, " kata Mujahid.
Karenanya saling berlomba-lomba dalam kebaikan sangat perlu diamalkan. Kalimat Bagimu amalmu bagiku amalku. Itu semua dibenarkan karena masing-masing punya dalil saling menghormati dan mnghargai kebangsaan dalam satu tanah air.
Sementara Ketua FKUB Kota Makassar Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg menjelaskan berkaitan dengan konsep dasar dalam nilai-nilai agama.