Sementara untuk resepsi akan digelar di Desa Tokka, Kabupaten Maros dengan tamu sekitar 3000-4000.
Resepsi akan digelar selama dua hari. Hari pertama dihadiri tokoh masyarakat yang ada di Tokka.
Kemudian hari kedua juga akan dibagi dua sesi yakni siang hari akan dihadiri para pejabat dan politisi dan malamnya akan dihadiri para pengusaha dan juga tokoh masyarakat.
Tamu undangan untuk resepsi jauh lebih banyak karena menurut Danny dilaksanakan di lokasi yang cukup terbuka.
Protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat termasuk dengan hidangan para tamu yang dipersilahkan untuk dibawa pulang.
“Jadi tidak makan, cuman makanannya dibawa. Kita protokol kesehatan sudah koordinasi dengan Polres Maros, Polsek Moncongloe, sudah koordinasi dengan Bupati Maros,” sebutnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini akan pamerkan rumah adat yang ada Sulawesi Selatan termasuk rumah adat Bugis-Makassar dengan bahan kayu ulin saat akad dan resepsi.
Tujuannya tidak lain sebagai edukasi sekaligus memperkenalkan kebudayaan Sulsel dengan memadukan sejarah, pariwisata dan kerakyatan.
“Tiga dimensi seperti rumah Bugis, rumah Makassar dan rumah Toraja. Yang satu bisa mewakili rumah Mandar atau Rumah Mamasa, dua Rumah Toraja, dua Rumah Bugis Makassar,” sebut Mantan Dosen Arsitek Unhas ini
Danny mengaku akan menerapkan konsep metaverse dalam acara pernikahan Aura dokter Udin Saputra dengan Augmented Reality (AR).
Dia akan membuat undangan dengan konsep Metaverse yang ia sebut sebagai “Mappatabe metaverse”.
“Jadi orang bisa lihat bagaimana saya mappatabe di undangan. Jadi ini adalah mappatabe dengan gaya metaverse. Insyaallah kita akan bikin sebentar dengan pakaian adat tidak lain adalah mappatabe metaverse,” ujarnya.