FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA -- Pohon Beringin berukuran besar di Kelurahan Tarongko, Kecamatan Makale, Tana Toraja tumbang akibat angin kencang. Namun, hingga saat ini pohon berukuran besar itu belum juga dievakuasi.
Padahal, tumbangnya pohon tersebut sampai menutupi akses jalan utama warga, sehingga kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa melintas.
Kepala BPBD Tana Toraja, Alfian Andi Lolo menjelaskan, pasca kejadian pihaknya langsung turun untuk melakukan pembersihan. Tetapi hal itu gagal dilakukan.
Beberapa warga setempat melarang. Menurut warga sebelum pohon itu digeser harus diadakan ritual. Pasalnya mereka mempercayai jika pohon tersebut sakral.
"Mau tidak mau kita penuhi permintaan masyarakat, agar pohon tersebut tidak dievakuasi dulu. Besok (red hari ini) ritualnya, kita masih menunggu juga," kata Alfian, Selasa, 29 Maret.
Salah seorang warga setempat, Margaretha mengutarakan, dulunya pohon beringin tersebut sering ditempati leluhur Toraja sebagai tempat pemujaan.
"Dulunya dijadikan tempat memuja arwah para leluhur sehingga pohon beringin itu disakralkan warga hingga saat ini," ungkapnya.
"Keramat dan sakral di Tarongko, kami masih menunggu pemangku adat sebelum dievakuasi, karena harus ada ritualnya," jelas Margaretha. (Rachmat Ariadi)