“Kami minta harus ada pihak ketiga yaitu PBB,” kata Egianus.
Untuk diketahui, belakangan tensi di Papua meningkat menyusul serangan TPNPB-OPM ke Pos Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3).
Dalam serangan itu, dua prajurit marinir tewas dan tujuh lainnya mengalami luka.
Dua prajurit marinir itu yakni Letda Marinir Muhammad Ikbal lulus dari AAL pada tahun 2018 atau baru berusia 22 tahun.
Juga Pratu Mar Wison Anderson Here yang juga gugur dalam penyerangan itu. (jpnn/pojoksatu/fajar)