FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadan, membeberkan sejumlah aksi Ton Tabuni, sang pemimpin KKB Ndeotadi sebelum akhirnya ia tewas di tangan Satgas OPS Damai Cartenz di Nabire, Selasa (29/3/2022) kemarin.
Semasa hidup, setidaknya ada enam aksi yang pernah dilakukan dan melawan aparat bersama pasukannya.
"Peran saudara TT sebagai pimpinan KKB, lakukan curat dan rampas senjata organik. Terlibat aksi penembakan tim gabungan anggota TNI Polri. Terlibat aksi penodongan warga sipil di area tambang rakyat," kata Ahmad kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).
"Terlibat tindak pembakaran Bandara Bilorai, Intan Jaya. Terlibat aksi kontak tembak KKB Ilaga dengan TNI di Bandara Aming Gary, dan melakukan penembakan ke masyarakat hingga meninggal dunia dan luka," sambung jenderal polisi satu bintang ini.
Sekadar diketahui, saat ini jenazah pria berusia 24 tahun itu masih berada di Nabire untuk keperluan otopsi.
"Jenazah TT dibawa ke RS Nabire untuk pemeriksaan atau otopsi dan situasi kabtibmas masih aman kondusif," tambah Jenderal satu bintang ini.
Informasi dihimpun, awalnya Toni hendak ditangkap saat keberadaannya diketahui petugas. Toni dan pasukannya bergeser dari Intanjaya ke Nabire pada 26 Maret 2022.
Saat itu, Toni dan pasukan bergeser untuk mencari senmu di Nabire dengan beberapa pasukannya dan juga pasukan KKB dari Ilaga yang dipimpin oleh Kasar Telenggen. Namun, diketahui Kasar Telenggen tidak ikut ke Nabire dan berhenti di Paniai.
Selama bergeser, mereka melewati rute Ilaga-Intanjaya-Paniai-Nabire-dan kembali ke Enarotali. Petugas yang mengendus rute itu, pun melakukan penyelidikan.