Aktivis HAM Tak Percaya Ada 41 Prajurit TNI yang Gugur Sejak 2019

  • Bagikan
Aktivis HAM, Natalius Pigai

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Aktivis HAM, Natalius Pigai ternyata tidak percaya dengan jumlah prajurit TNI, yang gugur sejak 2019 dengan total 41 prajurit. Natalius biang, seharusnya jumlahnya bisa lebih dari itu.

"Sata kira tidak mungkin 41 yang mati. Logika saja Jenderal saja mati artinya prajurit bisa ratusan atau ribuan," cetus Natalius di laman Twitternya dikutip Fajar.co.id, Rabu (30/3/2022).

Selain itu, Natalius juga mengkritik Presiden Joko Widodo, sebagai orang nomor satu di Indonesia. Seharusnya, kata dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa melindungi prajurit TNI tanpa ada yang gugur.

"5 kali @Jokowi perintah operasi militer tapi tidak punya konsep melindungi prajurit dan keluarganya. TNI mesti menekan Jokowi agar dialog dan Tanah Papua Damai," jelasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil mengungkapkan keprihatinan karena prajurit TNI kembali menjadi korban akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Nasir Djamil mengatakan hal tersebut saat diberi kesempatan interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022.

Nasir Djamil kemudian menyebut angka prajurit TNI yang tewas akibat kebrutalan KKB sudah banyak. Dia mencatat sejak 2019 hingga Januari 2022 ada 41 prajurit TNI yang tewas akibat aksi KKB di Papua.

"Kondisi ini menunjukkan seolah-olah negara gagal melindungi prajurit TNI yang di sana," ujar mantan aktivis HMI itu.

Oleh karena itu, Nasir Djamil berharap pemerintah mengambil langkah strategis dan terukur dalam konteks pendekatan keamanan di Papua.

  • Bagikan