FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) menegaskan, jika penunjukan Ni'Matullah sudah sesuai prosedur partai.
Meski kalah suara di Musda lalu, 16 DPC untuk IAS dan 9 untuk Ni'matullah, namun hal itu bukan penentu.
ARA menyebut, ketua DPD harus dipilih oleh DPP sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART) yang telah diatur.
"Jadi jumlah dukungan DPC tidak mempengaruhi serta merta dia pemenangnya, itu hanya rekomendasi untuk maju. Persoalan dia memenuhi kuota, dia akan diserahkan ke DPP. Jadi semua sudah sesuai ad/art partai," ujarnya saat dihubungi, Rabu (30/3/2022).
Suara DPC kata dia, dipakai calon ketua DPD untuk maju di Musda. Dengan mengantongi 20 persen minimal suara dari jumlah DPC.
"Intinya tidak ada yang menyalahi aturan, semua sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Tentu pak Ni'Matullah dan IAS sebagai kader demokrat pasti sudah siap menang dan kalah dalam pertarungan ini," jelasnya.
ARA meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi mempermasalahkan hal ini. Sekarang fokusnya untuk sama-sama membesarkan partai.
"Demokrat kan partai yang sistemnya sudah terbangun, sebenarnya tidak ada yang namanya kalah di sini, karena kita semua punya mimpi dan kepentingan, jadi mari raih bersama sama begitu," pungkasnya
Sebelumnya, Musyawarah Daerah DPD Demokrat Sulsel ada 2 calon yang bertarung, yakni Ni'matullah sebagai petahana dan mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel sebelumnya, Ilham Arief Sirajuddin.
Berdasarkan hasil voting dalam Musda, Ilham Arief Sirajuddin sekaligus mantan Wali Kota Makassar unggul. Dia meraih 16 suara dari 26 pemilik suara, sementara Ni'matullah hanya meraih 9 suara.