FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kehadiran Ustaz Firanda Andirja di Sulsel sempat berpolemik. Setelah sebelumnya ditolak di Kabupaten Wajo, kini dia diundang membawakan kajian oleh Pemprov Sulsel.
Diketahui, Ustaz Firanda membawakan kajian di Masjid 99 Kubah Asmaul Husna milik Pemprov Sulsel, pukul 18.00 WITA, petang tadi.
Kajian hybrid tersebut bertajuk gaspol amalan di bulan ramadhan. Acaranya pun terbuka untuk umum.
Diketahui, Bupati Wajo, Amran Mahmud, didatangi ratusan peserta aksi dari berbagai organisasi dan santri As’adiyah, pada Jumat, 25 Maret. Kedatangan mereka menolak rencana kedatangan Ustaz Firanda Andirja.
Mengenakan masker dan baju batik, Amran nampak berbaur dengan peserta aksi mendengarkan tuntutan atau pernyataan sikap alasan menolak kehadiran Ustadz Firanda mengisi Tabligh Akbar di rangkaian Hari Jadi Wajo ke-623.
Saat itu, Amran juga mengurai, kenapa Pemkab dan panitia sempat mengundang Firanda Andirja untuk mengisi tabligh akbar pada rangkaian peringatan Hari Jadi Wajo ke-623.
Pertama, sebut dia, Ustaz Firanda adalah keturunan Wajo dengan nama ayah Abidin. Selain itu, sejak 2012, Firanda diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jemaah haji dan umrah dan para penduduk Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.
Amran Mahmud melanjutkan, pihaknya sama sekali tidak punya pikiran untuk membuat suasana ketentraman dan kerukunan terusik. "Murni pertimbangan untuk menghadirkan di majelis ilmu,” pungkas Amran yang tak lain Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo dan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Wajo. (ikbal/fajar)