FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Hampir setengah dari 1.571.814 penduduk Makassar (sesuai data BPS 2022), ternyata belum awareness dengan agenda pelaksanaan Pemilu pada 2024 mendatang.
Survei yang dilakukan Celebes Research Center (CRC) menunjukkan baru 57 persen pemilih Kota Makassar yang tahu bahwa Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden akan digelar pada Februari 2024 mendatang dan 55,5 persen yang aware jika Pemilihan Gubernur dan Walikota/Bupati dilaksanakan beberapa bulan setelahnya, yakni pada November 2024.
Direktur CRC, Imam Soeyoeti menyampaikan menjadi tugas KPU, Pemerintah, Partai-Partai politik dan semua pihak terkait untuk
menyosialisasikan gelaran hajat demokrasi bersejarah di sisa waktu dua tahun ke depan.
"Tak kalah penting adalah segenap pihak melakukan edukasi politik agar pemilih semakin matang dan rasional menentukan pilihan," kata Imam, Kamis 31 Maret.
Sementara untuk kecenderungan pemilih menentukan figur caleg
atau partaikah yang paling mempengaruhi pemilih dalam membuat keputusan, survei yang dilakukan pada 17-27 Februari 2022 dengan sampel sebanyak 600 responden yang tersebar proporsional di semua kecamatan ini menunjukkan 70,8 persen pemilih lebih mempertimbangkan figur caleg sebagai dasar pengambilan keputusan pilihan.
Hanya 20,3 persen pemilih yang menyatakan lebih mempertimbangkan partai sebagai dasar pengambilan keputusan pilihan. Kecenderungan semacam ini berlaku hampir merata di semua konstituen partai-partai.
Termasuk partai yang selama ini dipersepsi sebagai partai yang konstituennya memiliki party identification (Party ID) yang kuat, seperti PDIP dan PKS.