FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kenaikan harga BBM jenis Pertamax bakal menimbulkan banyak dampak. Salah satunya peralihan konsumsi bahan bakar masyarakat.
Pengamat Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Syamsuri Rahim mengatakan, akan banyak masyarakat yang akan beralih dari pemakai pertamax ke bahan bakar yang lebih murah, pertalite.
"Pasti, karena pertamax kenaikan sangat tinggi, itukan permasalahan klasik pasti cari cari yang lebih murah. Mobil mewah banyak menggunakan pertaliite waktu masih ada premium itu juga terjadi," katanya, Jumat, 1 April 2022.
Syamsuri mengungkapkan, dampak dari peralihan konsumsi bahan bakar masyarakat ke pertalite akan mengancam stok BBM itu sendiri.
"Kalau melihat kondisi pemerintah harus antisipasi jangan sampai terjadi seperti itu, karena penggunaan kendaraan Indonesia sangat banyak, itu kelas menengah yang akan menurunkan BBM yang lebih murah sedikit potensi punya kuota pertalite akan disubsidi,"jelasnya.
Dia menegaskan, pemerintah harus mengantisipasi potensi kelangkaan pertalite. Apakah dengan pengawasan jenis kendaraan atau memperbanyak stok.
"Bergantung, Pertamax non subsidi, kalau ditambah, kelas menengah, walaupun mobilnya mewah pasti akan konsumsi pertaliite. Kenyataan di lapangan, mobil harga Rp300 juta ke atas banyak pakai pertaliite, bahkan mobil Rp500 juta banyak juga pakai itu,"urainya.
Syamsuri menyebut pemerintah harus tegas untuk pemakaian bahan bakar jenis pertalite. Mobil mewah harus menggunakan Pertamax.
"Ketaatan di lapangan penggunaan harus sesuai aturan pemerintah, kalau memang sudah pakai mobil Rp300 juta ke atas pakai Pertamax," tegasnya.
